oleh : dr. Elizabeth
Setiap wanita akan mengalami menopause, yang merupakan bagian dari proses penuaan. Menopause ini disebabkan adanya perubahan hormon – hormon yang dihasilkan ovarium, terutama hormon Estrogen. Menjelang akhir usia 30 tahun, kinerja ovarium akan menurun lalu akhirnya berhenti memproduksi hormon reproduksi pada usia sekitar 50 tahun.
Estrogen merupakan hormon reproduksi wanita, yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan dari karateristik seksual wanita, menjaga kelembaban, elastisitas, dan peredaran darah vagina.
Bagaimana pengaruh penurunan Estrogen pada saat menopause ?
1.Pengaruh penurunan Estrogen terhadap otak dan susunan saraf
Selain berperan dalam mengatur ovulasi dan menstruasi, estrogen juga berperan dalam melepaskan substansi kimia otak yang berperan dalam mengatur mood, yaitu serotonin. Ketika kadar serotonin tinggi, mood akan membaik, namun ketika menopause dimana kadar estrogen menurun, maka kadar serotonin pun turun sehingga mood pun akan jelek.
2.Pengaruh penurunan Estrogen terhadap jantung dan pembuluh darah
Penelitian menunjukkan bahwa estrogen mencegah terjadinya pembentukan plak di dinding pembuluh darah, serta mencegah tahanan / resistensi pembuluh darah. Penurunan estrogen saat menopause, menyebabkan pembuluh darah arteri bekerja lebih berat terhadap tekanan, plak-plak kolesterol dan trombus lebih mudah menempel ke dinding pembuluh darah, sehingga berisiko ke arah penyakit jantung dan pembuluh darah.
3.Pengaruh penurunan Estrogen terhadap sistem reproduksi
Kemampuan sistem reproduksi menurun saat menopause akibat penurunan fungsi ovarium dan estrogen. Akibatnya periode menstruasi menjadi tidak teratur dan berfluktuasi. Siklus menstruasi ini akan berhenti saat menopause dan sel telur tidak lagi matang, sehingga pembuahan tidak akan terjadi.
4.Pengaruh penurunan Estrogen terhadap tulang
Penurunan estrogen akibat menopause dapat mempercepat penurunan kepadatan tulang yang dapat berkisar antara 5 sampai 10 tahun. Estrogen berperan dalam meningkatkan kemampuan osteoblas membentuk matriks tulang. Kekurangan estrogen dapat memperkuat osteoklas dalam menghancurkan tulang. Bila estrogen yang hilang tidak diganti, lambat laun tulang bisa menjadi tipis dan rapuh, dan berisiko terjadi fraktur / patah tulang.
5.Pengaruh penurunan Estrogen terhadap kulit
Estrogen berfungsi mengatur kelembaban jaringan dan menstimulasi pembentukan kolagen. Jika kadar estrogen turun, maka jumlah kolagen yang dihasilkan pun menurun dan kelembaban kulit berkurang. Kulit akan menjadi kering, keriput, gatal dan mudah iritasi.
6.Pengaruh penurunan Estrogen terhadap saluran kemih
Estrogen berfungsi menjaga kesehatan uretra dan kandung kemih. Turunnya kadar estrogen memperlemah otot-otot pelvis (panggul). Jika panggul terbebani, misalnya saat tertawa atau batuk, maka akan sulit untuk mengontrol keluarnya urin. Di samping itu, jika kadar estrogen turun, maka saluran kemih akan lebih rentan terkena infeksi bakteri.
7.Pengaruh penurunan Estrogen terhadap vagina
Estrogen berfungsi menjaga dinding vagina lembab dan terlubrikasi. Cairan lubrikasi ini bersifat asam yang bersifat dapat membunuh bakteri. Ketika kadar estrogen turun, maka cairan ini juga berkurang dan dinding vagina menjadi tipis dan sensitif, serta kadar keasaman yang berkurang menyebabkan mudah terkena infeksi bakteri. Keadaan ini juga menyebabkan rasa nyeri saat berhubungan seks.
Teknologi terbaru mengatasi keluhan pada vagina
Gejala menopause lainnya dapat berupa hot flashes, insomnia, night sweats, gelisah, fatique / lelah, depresi, sulit berkonsentrasi, berdebar – debar, nyeri sendi, dan lain-lain.
Penelitian menunjukkan penggunaan hormon replacement therapy (HRT) dapat mengurangi gejala menopause pada wanita. Berdasarkan hasil studi dari Women’s Health Initiative (WHI) menunjukkan bahwa wanita yang memulai terapi hormon dalam jangka waktu 10 tahun menunjukkan berkurangnya risiiko terkena penyakit jantung koroner. Semakin lama seorang wanita memulai terapi hormon pada saat dia sudah menopause, maka risiko terkena penyakit jantung koroner pun semakin besar.
Untuk mengetahui HRT lebih lanjut
Ada pula pilihan terapi lainnya seperti natural/herbal, akupuntur, yoga, dan hypnotherapy.
Apabila anda merasakan gejala seperti di atas, konsultasikan dengan dokter anda mengenai jenis terapi yang sesuai untuk anda.