7 FAKTA MENGENAI DEPRESI YANG TIDAK KITA KETAHUI

Ulasan dari dr.Kelly Brogan (USA)
Diterjemahkan oleh : dr.Yesin Lae, AAM-ECARE, MM

Salah satu tragedi terbesar abad ini di kehidupan manusia modern adalah meningkatnya angka kejadian depresi secara bermakna namun jarang disadari kejadiannya. Di Amerika sekitar 30 juta orang menggunakan obat anti depresi dan angka ini meningkat setiap tahun.
Sebenarnya tubuh kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar dengan menggunakan intelegensi yang tinggi. Tubuh kita menciptakan suatu gejala karena ada alasan tertentu. Dan depresi sebenarnya adalah ketidaksesuaian (mis match) antara proses biologi dalam tubuh dengan gaya hidup kita, misalnya makanan yang tidak seimbang, bekerja secara berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, kurangnya tubuh terpapar matahari, terpapar toxin dari lingkungan sekitar, atau menggunakan obat yang terlalu berlebihan.
Inflamasi (peradangan) adalah “bahasa” yang digunakan tubuh kita untuk berbicara, menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam tubuh kita, dan sinyal bahwa kita membutuhkan perubahan. Penggunaan obat secara sembarangan justru seperti mematikan alarm kebakaran padahal sedang terjadi kebakaran hebat.
Berikut 7 fakta terkait depresi:
1. Depresi sering kali adalah merupakan proses inflamasi
Depresi sering kali adalah merupakan manifestasi dari ketidakteraturan sistem tubuh kita, literature medis banyak yang menampilkan adanya hubungan antara inflamasi dengan penyakit mental. Pengobatan terhadap depresi sebaiknya juga diikuti dengan perbaikan hal-hal yang menimbulkan peradangan.
2. Obat-obat anti depresan yang digunakan secara sembarangan akan menghambat kemampuan tubuh dalam menyembuhkan dirinya sendiri ( body’s natural healing mechanism )
Penggunaan anti depresan yang bukan dari pemeriksaan dokter professional sering kali justru menyebabkan depresi semakin parah. Penggunaan anti depresan secara sembarangan akan menyebabkan kebutuhan akan obat ini semakin meningkat ( efek ketergantungan ) dan lebih lanjut akan menimbulkan beberapa efek samping yang berbahaya seperti meningkatnya kecenderungan bunuh diri.
3. Sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter yang berkompeten di bidangnya sebelum menkonsumsi obat anti depresan
Departemen kesehatan jiwa fakultas kedokteran Universitas John Hopkins menemukan fakta bahwa kebanyakan masyarakat di Amerika dan di belahan dunia lainnya mendapatkan obat anti depresan atas rekomendasi dari petugas kesehatan yang bukan kompeten di bidangnya dan bahkan banyak juga yang mendapatkan obat ini karena rekomendasi dari teman yang juga mengalami gejala serupa. Hal ini tentu mengkuatirkan mengingat obat anti depresan mempunyai efek samping yang banyak.
4. Banyak gejala fisik meyerupai gejala kejiwaan
Banyak gangguan fisik yang menimbulkan gejala kejiwaan, namun tetap bukanlah gangguan jiwa itu sendiri. Misalnya gangguan fungsi tiroid dan rendahnya kadar gula darah.
Kita perlu melihat tubuh sebagai satu kesatuan utuh yang saling terkait, seperti kesehatan usus, keseimbangan hormon, fungsi system imun tubuh, keseimbangan kadar gula darah serta toxin dalam tubuh yang didapat dari lingkungan.
5. Intervensi pada gaya hidup akan meningkatkan kemampuan tubuh memperbaiki dan menyembuhkan diri serta mengakhiri depresi
Modifikasi pola makan seperti makan makanan segar serta mengurangi gula dan gluten. Minum vitamin b dan probiotik, mengurangi toxin dari lingkugan seperti pewangi ruangan dan logam berat pada tambalan gigi amalgam, menjaga pola tidur tetap baik, serta memperbanyak aktifitas yang membuat relaksasi.
6. Depresi adalah suatu pesan terselubung dan kesempatan
Depresi merupakan gejala yang memberikan alarm kepada tubuh kita tentang beberapa hal yang belum imbang dan memerlukan adanya perbaikan. Hal ini tentunya membuka kesempatan kita buat memperbaiki gaya hidup yang belum tepat agar kita lebih sehat secara fisik maupun mental.
7. Pengguanan obat anti depresan secara tidak tepat justru tidak menyembuhkan
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa yang terpenting adalah mengubah pola hidup kita secara tepat dan membiarkan tubuh kita melakukan mekanisme penyembuhan diri dengan baik. Obat-obatan hanya diberikan di bawah pengawasan dokter yang berkompeten di bidangnya.

Seputar dr. Kelly Brogan:
Seorang dokter kejiwaan ( Psikiater ) serta pengarang buku best seller menurut The New York Times, yang memfokuskan dirinya pada pengobatan holistic buat kesehatan mental khususnya wanita. Beliau menyelesaikan sekolah psikiatrinya di NYU Medical Center.

pesan semesta