VITAMIN D MENURUNKAN RESIKO ADHD PADA BAYI
Tingginya kadar vitamin D dalam darah tali pusat selama masa kehamilan, dihubungkan dengan menurunnya resiko menderita ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) pada anak usia 2,5 tahun. Hal ini lah yang menyebabkan ada kesimpulan bahwa vitamin D memiliki efek melawan ADHD pada balita (menurut data dari studi OCC (Odense Child Cohort) )
Para peneliti mengatakan bahwa wanita yang menkonsumsi vitamin D selama masa kehamilan, dapat menurunkan angka resiko ADHD pada balita.
Dalam studi kohort tersebut menganalisa balita pada usia 2,5 tahun, balita yang lahir dengan kadar 25(OH)D tinggi dalam darah tali pusatnya (>25 nmol/L) memiliki resiko menderita ADHD lebih kecil dibandingkan balita dengan kadar 25(OH)D ≤25 nmol/L.
Kesimpulan yang sama juga didapatkan pada balita dengan kadar 25(OH)D pada darah tali pusat >30 nmol/L dibandingkan dengan ≤30 nmol/L.
Setiap kenaikan kadar 25(OH)D sebesar 10 nmol/L, terdapat penurunan sebesar 11% dalam 10% balita dengan skor tertinggi dalam skala gejala ADHD.
Walaupun para peneliti tidak menginvestigasi lebih lanjut tentang mekanisme perlindungan vitamin D terhadap ADHD , mereka menyimpulkan bahwa komponen pencegahan dari vitamin D itu adalah karena efek anti peradangan yang dimiliki vitamin D, yang pada akhirnya mencegah efek berbahaya yang dipicu lingkungan sekitar yang berhubungan dengan anomali perkembangan saraf.
Akan tetapi tentu saja semua kesimpulan tersebut akan dipengaruhi oleh faktor lain seperti jenis kelamin balita, usia ibu dan anak, indeks massa tubuh ibu pada masa kehamilan, konsumsi alkohol ibu, dan tingkat pendidikan.
Hal lain yang berkaitan dengan meningkatnya angka ADHD adalah usia kehamilan, jenis kelamin anak (laki-laki), penyakit psikiatri pada orang tua dan kebiasaan merokok saat kehamilan.
Para peneliti mengakui bahwa penelitian yang mereka lakukan masih dibatasi oleh beberapa hal seperti metode studi dan laporan orang tua mengenai gejala ADHD yang diderita anak. Penelitian lebih lanjut pada usia sekolah akan lebih mem-validasi data yang telah diperoleh sebelumnya.
para peneliti sepakat bahwa vitamin D terbaik adalah bersumber pada matahari pagi, sehingga sangat dianjurkan wanita hamil untuk berjemur 20 menit antara jam 7-9 untuk mendapatkan kadar vitamin D dalam darah yang optimal.