Sebuah studi menemukan bahwa resiko Diabetes pada seseorang akan meningkat dua kali lipat pada individu yang menkonsumsi minuman bersoda 2 kali sehari, baik dengan pemanis murni maupun pemanis buatan.
Dari sebuah analisis lebih dari 2.800 individu, peneliti menemukan bahwa konsumsi minuman bersoda baik dengan pemanis murni ataupun buatan minimal 200 ml sehari berhubungan dengan peningkatan resiko seseorang menderita Diabetes tipe 2 maupun Diabetes tipe 1, LADA (Latent Autoimmune Diabetes of Adults).
Josefin Edwall Löfvenborg dan tim, penulis dari Swedia mempublikasikan penemuan mereka di European Journal of Endocrinology. Dalam ulasannya, diperkirakan bahwa dari 29.1 juta penduduk Amerika, sekitar 9.3% menderita Diabetes.
90-95% dari data tersebut menderita Diabetes tipe 2. Hal ini terjadi ketika sel dalam tubuh seseorang tidak dapat menggunakan hormon insulin secara efektif, dikenal dengan resistensi insulin, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah.
Sedangkan 5-10% sisanya menderita Diabetes tipe 1. Diabetes tipe 1 lebih merujuk kepada penyakit autoimun, dimana sistem imun “salah” menyerang sel beta di pankreas (sel yang memprosuksi insulin) sehingga produksi insulin dalam tubuh seseorang berkurang atau bahkan tidak ada.
LADA adalah subtipe dari Diabetes tipe 1, LADA adalah kondisi yang berkembang secara lambat pada usia dewasa, biasanya ditemukan antara usia 30-50 tahun.
LADA kadang dikenal sebagai “diabetes tipe 1.5” karena memiliki sebagian karakter tipe 1 dan tipe 2, LADA dipercaya sebagai penyakit autoimun (hal ini seperti Diabetes tipe 1), tapi juga gabungan dengan resistensi insulin (seperti Diabetes tipe 2).
Minuman Soda dan Resiko Diabetes
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi minuman manis yang tinggi dengan Diabetes tipe 2, hal ini ditemukan dalam hubungan antara penambahan berat badan dengan tingginya konsumsi minuman yang manis.
Dalam studi terbaru, Löfvenborg dkk ingin mengkaji apakah minuman soda dengan pemanis buatan memiliki efek yang sama dan apakah konsumsi minuman soda (baik dengan pemanis murni maupun buatan) memiliki efek yang sama terhadap perkembangan LADA.
Studi ini melibatkan 2.874 dewasa Swedia dimana 1.136 diantaranya memiliki Diabetes tipe 2 , 357 menderita LADA dan 1.137 sehat.
Peneliti menganalisa laporan, mencari perkiraan jumlah minuman soda yang dikonsumsi pasien 1 tahun terakhir sebelum didiagnosa diabetes. Kadar resistensi insulin para pasien, fungsi sel beta dan respon imun pun dipertimbangkan dalam hal ini.
Para peneliti mengungkapkan bahwa pasien dewasa yang dilaporkan menkonsumsi minuman bersoda minimal 200 ml per hari, baik dengan pemanis murni maupun buatan , beresiko dua kali lipat menderita LADA dan 2,4 kali lebih besar untuk menderita Diabetes tipe 2 dibandingkan dengan pasien yang menkonsumsi kurang dari 200 ml minuman soda per hari nya.
Dalam studi ini pun ditemukan juga, orang dewasa yang menkonsumsi kurang lebih 1 liter minuman bersoda memiliki resiko untuk menderita LADA 3,5 kali lebih besar dan 10,5 kali lebih besar untuk menderita diabetes tipe 2, hal itu terlepas dari minuman soda yang dikonsumsi apakah menggunakan pemanis murni atau buatan.
Mengapa minuman dengan pemanis buatan meningkatkan resiko diabetes?
Löfvenborg mengatakan bahwa dia pun “terkejut” bahwa ternyata pemanis buatan pada minuman berhubungan dengan peningkatan resiko Diabetes, tetapi beliau mengatakan ada beberapa penjelasan yang memungkinkan hal itu terjadi.
“Salah satunya, konsumsi minuman soda akan meningkatkan nafsu makan, terutama makanan manis, yang memungkinkan pasien memiliki berat badan berlebih, dimana hal itu adalah salah satu resiko diabetes. Hal lainnya adalah bahwa pemanis buatan dapat mempengaruhi bakteri ‘baik’ dan ‘jahat’ yang terdapat di usus, yang dapat meningkatkan intoleransi glukosa”
“ Tetapi perlu dipertimbangkan juga kemungkinan bahwa beberapa pasien dalam beberapa waktu terakhir telah mengganti minuman soda yang manis dengan minuman diet soda untuk mencegah penambahan berat badan. Yang berarti bahwa yang kami nilai adalah efek dari minuman manis sebelumnya, bukan minuman yang saat ini dikonsumsi.”
Hubungan antara Minuman Soda dan LADA yang ”Mengejutkan”
Sementara para peneliti berharap untuk melihat peningkatan resiko diabetes tipe 2 dengan konsumsi minuman soda, mereka terkejut menemukan asupan minuman soda juga dapat meningkatkan risiko LADA, mengingat LADA adalah suatu kondisi autoimun.
” Hal ini akan dikaji lebih lanjut, saat ini para peneliti sedang meng investigasi hal-hal yang dapat menurunkan resiko tersebut, seperti makan lemak ikan. Penelitian ini tengah dilakukan dengan mengambil data dari 8 negara di benua Eropa.
Dalam lanjutannya, sebagai kesimpulan, para peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi minuman soda dan respon autoimun pada dewasa dengan LADA.